MENERIMA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN AJARAN 2020 - 2021

Sabtu, 29 September 2018

Berusaha Selalu Lebih Baik

Festival Anak Sholeh (FAS) di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
Sabtu, 29 September 2018
Matahari bersinar cerah dilangit Sidoyoso, secerah asah yang senantiasa bergelora di setiap jiwa stakeholder SD Muhammadiyah 10. Ditengah kegiatan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)  Kelas 6 yang baru selesai dilaksanakan pada pukul 06.00 WIB, Ustadz maupun Ustadzah tanpa kenal lelah langsung membimbing dan mendampingi anak-anak dalam kegiatan yang cukup padat di Sabtu ini.
Ekstrakurikuler panahan sudah menyambut dengan pelatih yang sangat rajin dan telaten, didampingi Ustadzah Zainun Ni'mah untuk melakukan pemanasan. Dilanjut dengan lomba cerdas cermat, kaligrafi, Tahfidh, dan pildacil yang juga telah bergegas menembus lalu lintas kota Surabaya menuju Masjid Manarul Ilmi ITS Surabaya. Tak lupa Ustadz Wasyib sang driver, Ustadz Sulkan, dan Ustadz Fikri selaku pembina Tahfidh juga turut mendampingi.
Dilain tempat, yaitu di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya Ustadz Saifun Nur dan Ustadz Moh. Ali sudah bersiap mengikuti Workshop pembuatan Website. Tak ketinggalan pula Ustadzah Halimah dan Ustadz Joko Purnomo, komandan kurikulum yang juga sedang mengikuti workshop penulisan soal di UM SURABAYA. Lomba wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang diwakili oleh salah satu anak kelas 5 pun, juga sudah mulai mengerjakan soal seleksinya. Sungguh ini semua memerlukan kerja keras dan cerdas serta kesabaran demi terwujudnya visi sekolah, “Mencetak Generasi Qurani yang Cerdas dan Berkarakter.” 
Berkat segala doa wali murid yang membuat kami senantiasa sabar. Dibalik banyaknya kekurangan, fasilitas yang masih sangat jauh dari kata ideal, tapi kami selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik demi kebaikan bersama. Semoga Allah senantiasa memberi kesehatan, keberkahan, dan kelancaran bagi kita semua, Allahuma amiin. (Amh)

Baca Selengkapnya → Berusaha Selalu Lebih Baik

Jumat, 28 September 2018

Penanaman Nilai Nasionalisme melalui Kedisiplinan

Surabaya- Dinamika yang berkembang di lingkungan masyarakat membuat siswa mengalami kemerosotan terhadap nilai-nilai karakter terutama nilai nasionalisme. Pengaruh kehidupan global membuat tatanan maupun sikap para siswa cenderung bertentangan dengan nilai-nilai positif yang sudah lama di jalankan oleh para pendiri bangsa. Pengenalan nilai dasar nasionalisme sangat perlu ditanamkan untuk menciptakan generasi yang cinta bangsa dan negara.

Banyaknya fasilitas yang dimudahkan, membuat siswa dan siswi merasa dimanjakan. Kedisiplinan yang seharusnya dimiliki setiap individu, jarang ditemukan pada generasi milenial ini. SD Muhammadiyah 10 Surabaya, mulai melakukan gagasan dengan cara mengenalkan
nilai nasionalisme melalui kedisiplinan siswa ketika masuk sekolah. Banyaknya siswa yang kurang disiplin dengan tidak masuk sesuai jam yang telah ditetapkan membuat mereka harus mendapatkan konsekuensi. Hal yang harus mereka lakukan adalah menghafal pancasila, membacakan proklamasi, dsb yang berhubungan dengan nilai patriotisme.

Selain memberikan kejeraan untuk lebih disiplin dan taat terhadap aturan, cara seperti itu juga secara
tidak langsung dapat mengenalkan nilai nasionalisme kepada siswa. Pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini secara tidak langsung perlahan  akan tersampaikan. Penerapan hal seperti ini baik untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab dan semangat belajar siswa (M.W.T).


Baca Selengkapnya → Penanaman Nilai Nasionalisme melalui Kedisiplinan

Peran Penting Pendidikan


Proses Belajar Mengajar SD Muhammadiyah 10 Surabaya
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk menyiapkan generasi muda yang akan datang. Pendidikan yang berkualitas akan mampu membuat generasi penerus bangsa bisa lebih memiliki peran yang penting dalam rangka melakukan perbaikan terhadap dinamika permasalahan yang ada di masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan akan menjadi warna bagi kehidupan di sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan sebagai bentuk perwujudan nilai-nilai budaya dan karakter suatu bangsa.
Pengertian pendidikan sejatinya melekat erat pada semua manusia yang hidup didunia  ini. Pendidikan ditanamkan semenjak dari buaian ibu sampai dengan ajal nanti, Hal itu tidak terlepas dari tujuan pendidikan itu sendiri, yakni untuk mencerdaskan bangsa dan memperbaiki kehidupan manusia ke depannya.  Upaya untuk menolong anak untuk dapat melakukan tugas dalam kehidupannya secara lebih mandiri dan dapat bertanggung jawab dalam dunia. 
Selain itu, pengertian lain mengenai pendidikan menurut Gunning dan Kohnstam adalah sebagai proses pembentukan hati nurani manusia, pembentukan tersebut secara etis sesuai dengan hati nurani. Dunia pendidikan tak ubahnya adalah dunia yang penuh dengan rasa tanggung jawab dalam segala hal, baik dari individu maupun untuk individu yang lain. 
Pendidikan sejatinya dimiliki oleh kita semua yang hidup di alam semesta ini. Tujuannya dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar mengajar agar semua elemen dalam hal ini di dunia pendidikan supaya bisa aktif dan mewujudkan apa yang dicita citakan. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) juga dipaparkan secara gamblang bahwa, pendidikan adalah suatu sistem evaluasi untuk tiap-tiap individu. Setelah mengetahui banyak tentang berbagai  pendidikan, menurut para ahli, menurut KBBI dan secara umum. Ada banyak sekali UU yang membahas tentang tujuan tersebut, berikut adalah pemaparannya.
Tujuan Pendidikan :
1. UU No.2 Tahun 1985
Dalam undang-undang No. 2 Tahun 1985 disebutkan, tujuan yang pertama yaitu untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang cerdas, bukan hanya dari segi yang bersifat individualis  tetapi pada sisi emosional juga. Selain itu, tujuan yang selanjutnya adalah menumbuhkan sifat religius dalam diri masyarakat serta memiliki rasa sosialisasi yang tinggi. Sehingga masyarakat mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki, memiliki kepribadian yang baik dan sesuai dengan nilai dan moral serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
2. MPRS No.2 tahun 1960
Dikatakan dalam tujuan selanjutnya ialah membentuk individu yang memiliki moral dan perilaku sesuai dengan Pancasila serta individu yang mentaati dan bertingkah laku sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945 baik pembukaan maupun dari isinya.
3. UUD 1945 (yang sudah diamandemen)
Dalam UUD 1945 yang sudah diamandemen, tujuan selanjutnya adalah berkaitan dengan kepemerintahan, pemerintah akan memajukan ilmu pengetahuan bersamaan dengan perkembangan teknologi, namun tidak mengabaikan penanaman nilai-nilai agama dan kesatuan berbangsa serta bernegara.
Dari ketiga pemaparan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa betapa pentingnya suatu pendidikan. Oleh karena itu, mustahil orang bisa sukses tanpa adanya pendidikan yang pernah dialami selama hidupnya, dan mustahil pula orang bisa bekerja tanpa adanya pengetahuan yang didadapatkan dari pendidikan. (M.W.T)

Baca Selengkapnya → Peran Penting Pendidikan

Antusias Siswa dalam Pengenalan Sejarah Komunis di Indonesia

28 September 2018 
SD Muhammadiyah 10 kembali membuka gerbang untuk siswa dan siwinya dalam acara Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) guna menambah pengetahuan dan keilmuan anak-anak kelas 6. Pada pertemuan malam ini ada yang berbeda dari mabit sebelumnya, hal ini ditunjukkan dengan adanya materi baru yang dikenalkan pada anak-anak, yaitu materi mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI).
Materi yang disampaikan oleh Ustad Nardi, M.Pd kali ini cukup menarik perhatian para siswa, meski materi yang disampaikan hanya sebatas pengenalan mengenai apa itu PKI. Para siswa sangat antusias sebab itu merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu siswa bernama Rangga, Ia mengatakan “bahwa ini merupakan wawasan yang penting, mengetahui sejarah bahwasanya bangsa Indonesia dahulunya pernah mengalami penghiatan oleh rakyatnya sendiri. Itu merupakan pelajaran yang berguna bagi kita khususnya calon penerus bangsa.” Hal lain juga diungkapkan oleh Ustad Wasyib selaku pembimbing pada kegiatan Mabit hari itu, “pengetahuan seperti ini sangat penting untuk dikenalkan pada anak sejak dini, pengenalan secara ringan tapi akan sangat bermanfaat untuk pengetahan anak-anak,” singkatnya. (MWT)

Baca Selengkapnya → Antusias Siswa dalam Pengenalan Sejarah Komunis di Indonesia

Selasa, 25 September 2018

IBRAH KEHIDUPAN 4 : BUAT APA MEMILIKI ANAK YANG SHALIH??

Kegiatan Shoalat Dhuha
Dikarunia seorang  anak yang dapat membahagiakan orang tuanya merupakan dambaan bagi setiap orang tua di dunia ini. Harapan mereka adalah memiliki anak yang berkepribadian baik, anak yang sukses dalam menjalani kehidupan, dan anak yang dapat membanggakan.
Akan tetapi, para orang tua seringkali tertipu dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu. Sebagaimana firman-Nya:
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya : Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S. Al-Hadid : 20)
Dalam ayat tersebut dengan sangat gamblang Allah menyebutkan bahwa, “kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
Kita sebagai orang tua akan sangat bangga, saat melihat anak-anaknya memperoleh prestasi duniawi. Namun, pada saat itupula kita akan lalai bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah saat kita memiliki anak-anak yang shaleh.
 
Kenapa anak-anak yang shaleh merupakan kebahagian yang sesungguhnya?
Karena saat kita memiliki anak yang shaleh, saat itulah tabungan akhirat kita mulai dibuka. Dengan anak-anak yang shaleh dan shalehah lah, pahala bak air sungai mengalir tanpa batas walaupun maut telah memisahkan jiwa dengan raganya.
Rasulullah SAW Pernah bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه المسلم)
Artinya : "Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama dan berlomba-lomba untuk menyiapkan mereka menjadi anak-anak yang shaleh pun shalehah sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat nantinya. Menjadi permata penerang bangun dan tidur kedua orang tuanya. amin (msn)
Baca Selengkapnya → IBRAH KEHIDUPAN 4 : BUAT APA MEMILIKI ANAK YANG SHALIH??

Jumat, 21 September 2018

DARLING PEKAN INI : "BELAJAR DARI ONTA"

DARLING di Masjid Al-Ghafur
Tadarus Keliling atau yang biasa disingkat menjadi DARLING, merupakan salah satu kegiatan yang mulai dilestarikan oleh SD Muhammadiyah 10 guna memberikan motivasi dan bekal yang lebih kepada siswa-siswi kelas 6 dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam kegiatan ini semua siswa diberikan kesempatan untuk menjadi MC, pembaca ayat suci al-qur’an, kultum, dll, yang dilakukan secara bergilir. Tujuannya untuk melatih mental siswa-siswi agar berani berkomunikasi dan tampil di depan publik.
Acara Darling pada tanggal 21 September 2018 pukul 13.00 WIB bertepatan diadakan di rumah ananda Nahdlatul Himma putri dari Bapak A. Munhamir. Kegiatan ini diawali dengan muraja’ah tahfidz siswa-siswi SD Muhammadiyah 10 dengan membaca surat Ar-rahman, kemudian diteruskan dengan acara pembukaan serta sambutan dari bapak kepala sekolah, dilanjutkan dengan Mauidhatul hasanah oleh pemateri, dan diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh perwakilan dari siswa kelas 6.
Pada waktu Mauidhatul hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Bahrun Abidin selaku pemateri, mengajak anak-anak untuk merenungi firman Allah di dalam surat Al-Ghasyiyah ayat 17 (أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ) yang artinya “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan.” Ada 4 hal yang bisa kita pelajari dari ayat tersebut:
1.    Onta itu minumnya banyak guna bekal perjalanannya. Artinya carilah bekal ilmu yang sebanyak-banyaknya sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.
2.    Onta itu jika dalam perjalanan hanya cukup sekali diarahkan. Hikmahnya adalah jika orang lain (orang tua, guru, dsb) memberikan petunjuk kepada kita, maka cukuplah sekali kita diarahkan.
3.    Onta itu jika sekali terjatuh, dia tidak akan jatuh di tempat yang sama. Hikmahnya adalah jangan pernah kita berbuat salah berkali-kali pada hal yang sama.
4.    Onta itu jika disembelih dia akan pasrah. Hikmahnya adalah kita harus selalu tunduk dan patuh kepada apa yang Allah dan RasulNya perintahkan.
Jadi, Allah menciptakan segala sesuatunya di dunia dengan maksud. Seperti halnya Allah menyuruh kita memperhatikan salah satu hewan ciptaanya agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran atas apa yang tidak diketahui hambanya. (MSN)
Baca Selengkapnya → DARLING PEKAN INI : "BELAJAR DARI ONTA"

Selasa, 18 September 2018

METODE TAJDIED DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK DIDIK DI BIDANG BACA ALQUR’AN DI SD MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA

Kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Mu’jizat terbesar yang pernah dimili Makna Al-Qur’an bagi kaoum muslimin adalah percakapan Allah yang diwahyukan beliau adalah Al-Qur’an, oleh sebab itu abagi orang muslim adalah wajib hukumnya untuk senantiasa membaca, menghayati serta mengamalkan kandungan yang ada didalamnya.Selain itu fungsi Al-Quran adalah sebagai pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Petunjuk-petunjuknya adalah sebagai jalan hidup menuju kesejahteraan baik didunia maupun di akhirat baik secara pribadi maupun kelompok.Bahkan Al-Qur’an memberikan pemikiran yang baru terhadap ilmu pengetahuan dan fenomena kehidupan sebelum manusia menemukan teori-teori mengenai cara kehidupan dan pengetahuan, dan Al-Qur’an memberikan gambaran secara gamblang tentang sebelum kehidupan dan sesudah kehidupan. Al-Qur’an juga membahas dengan sangat luar biasa betapa agung dan mulianya Al-Qur’an ia merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di dunia dan pengetahuan. Sesunggunya ilmu manusia hanya sebatasnya saja dan tidak ada apa-apanya dibanding dengan kehebatan dan kandungan ilmu Allah tersebut. Ilmu manusia sebatas jarum yang dimasukkan kedalam lautan begitu luas dan tiada habisnya ilmu Allah yang tertuang didalam Al-Qur’an. Dalam hal ini Rasulullah bertindak sebagai penerima Al-Qur’an dan bertugas untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk tersebut dan mengajarkan kepada umat manusia di alam semesta.  Tujuan yang ingin dicapai tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Allah SWT sejalan dengan penciptaan manusia yang ditegaskan oleh Al-Qur’an dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:

“ Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku” (Q.S.  Adz-Dzariyat ayat : 56).

Kandungsn dari ayat tersebut adalah bahwa segala perbuatan dan aktivitas manusia tujuan akhirnya hanyalah mengabdi kepada Allah SWT.   Berdasarkan ayat tersebut pula dengan mudah manusia mendapat pencerahan bahwa tidk lain manusia hidup di dunia ini adalah hanya untuk beribadah atau menyembah kepada Allah SWT dan tentu saja apa yang sudah diberikan oleh Allah di dunia ini tidak ada artinya, sekecil apapun perbuatan itu. Kehadiran manusia ke bumu adalah dengan proses kelahiran, sedangkan proses keatian sebagai tanda habisnya kesempatan hidup di dunia dan selanjutnya akan kembali menghadap sang pencipta yaitu Allah SWT guna mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang dilakukan selama masa hidup di dunia.

Suatu tujuan ibadah memiliki unsur yang sangat penting dalam mewujudkannya adalah sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT yaitu dengan adanya dasar unsur cinta. Tanpa adanya unsur tersebut tidak mungkin diciptakan manusia, para rasul diutus dan diturunkanya semua kitab-kitab itu tidak lain hanya untuk selalu beribadah kepada Alla SWT

Ayat diatas pula menjelaskan dengan sangat jelas mengabarkan kepada umat manusia bahwa tujuan menciptakan jin dan mausia tidak lain adalah hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Dalam setiap langkah hidup manusia haruslah senantiasa meniatkan segala aktivitasnya hanya untu semata-mata karena Allah SWT.   Dengan demikian daopat kita tarik kesimpulan yaitu bentuk ibadah manusai kepada Allah adalah dengan menuntut ilmu melalui lembaga pendidikan yang memiliki nilai positiv baik itu untuk diri kita pribadi maupun untuk orang banyak. Dengan tujuan pendidikan yang mendasar dalam Al-Qur’an adalah supaya manusia   terbentuk  insan yang sadar akan tugas utama di dunia ini sesuai asal mula penciptaanya yaitu sebagai kholifah. Selain itu manusia dituntut harus mampu untuk menunjukkan jati dirinya hanya mengabdi kepada Allah SWT. Dalam pandangan islam mengabdi adalah sebuah makna beribadah. Dengan kata lain ibadah bukan suatu bentuk ketaatan dan ketundukan akan tetapi disini ibadah adalah satu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa kepadanya yang ia mengabdi. Ibadah juga merupakan dampak keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau dan tidak terbatas.Dengan demikian manusia di perintahkan untuk mampu membaca dan memahami Al-Qur’an sehingga ia mampu melaksanakan ketaatan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As Sunnah

Al- Qur’an memiliki karakteristik yaitu sebagai kitab yang memberikan penjelesan yan mudah untuk dipahami. Al- Qur’an juga sebagai sumber utama ajaran islam. Al-Qur’an juga memiliki keunikan dalam hal membicarakan sesuatu, tidak tersusun secara sistematis sebagaimana buku-buku ilmiah yang dikarang oleh manusia. Al- Qur’an jarang sekali membahas hal secara rinci, kecuali menyangkut masalah aqidah, pidana, dan beberapa masalah tentang hukum keluarga.

Umumnya Al- Qur’an lebih banyak mengungkapkan suatu persoalan secara menyeluruh, dan seringkali menampilkan suatu masalah dalam perinsip-perinsip dasar dan garis besar. Meskipun demikan sama sekali tidak mengurangi keistimewaan Al-Qur’an sebagai firman Allah. Bahkan sebaliknya, disitulah letak keunikan Al- Qur’an yang membedakan dengan kitab-kitab atau buku-buku yang lain yang ada di dunia. Oleh sebab itu Al- Qur’an menjadi objek kajian yang selalu digemari dan tidak pernah kehabisa ide dasar dalam kajian, baik muslim maupun non muslim sehingga tetap aktual dan kebenaranya terjaga sejak diturunkan 14 abad silam.

Salah satu bentuk ibadah yang harus ditunjukkan adalah membaca dan mengajarkan Al-Qur‟an. Membaca dan mengajarkan Al-Qur‟an merupakan ibadah yang secara khusus mendapat legitimasi dari Rasulullah SAW karena sebaik-baik umat adalah orang yang mempelajari Al-Qu’an dan mengajarakannya, dalam hal ini tidak terbatas pada membaca dalam arti membaca tulisannya, tetapi juga memahami maknanya, hanya saja pemahaman harus diawali dengan membaca tulisannya dengan benar karena membaca dengan benar dan fasih adalah ibadah.

Seorang muslim hal ini dituntut mampu membaca Al-Qur’an dengan  baik sebab kemampuan membaca tidak baik akan berpengaruh terhadap ibadah yang lain. Jadi mempelajari Al-Qur’an merupakan prantara untuk sampai pada sesuatu yang penting serta secara normative tuntutan Al-Qur’an mendapat dukungan yang kuat.

Belajar Al-Qur’an itu tidak sebatas membaca dan tidak ada batas usia, yang sudah fasih membaca sepatitnya meningkatkan pengetahuanya tentang Al-Qur’an. Keterampilan membaca Al-Qur’an merupakan hal yang penting guna memahami isi kandungan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an juga memiliki keterkaitan erat dengan ibadah-ibadah yang di lakukan umat islam, seperti pelaksanaan sholat, haji, dan kegiatan-kegiatan berdo‟a lainnya. Misalnya dalam pelaksanaan sholat, tidak sah hukumnya bila menggunakan bahasa selain bahasa Al-Qur‟an (bahasa Arab). Pentingnya kemampuan dasar ini akan lebih mudah, bila di terapkan kepada manusia sejak usia dini.Karena Jika mengacu pada teori Golden Age (masa keemasan), usia Sekolah Dasar masih termasuk kategori Golden Age. Masa ini merupakan periode yang sangat penting bagi seorang anak karena pada saat itu terjadi fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting. Bila seorang pada saat itu mendapat pendidikan yang tepat maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya. Dengan memberikan stimulan yang tepat sejak dini, otak akan mampu menyimpan memori yang luar biasa. Hal ini akan sangat berguna di masa dewasa kelak, ketika simpul memorinya di sentuh kembali.

Pentingnya mempelajari Al-Qur‟an sehingga Rasulullah SAW sudah menjelaskan dalam sebuah Hadits :

“sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur‟an dan mengajarkannya” (H.R Bukhori dan Muslim)


Sedangkan ayat yang memerintahkan untuk membaca Al-Qur‟an di antaranya adalah Q.S Al-„Alaq ayat 1-5, yang berbunyi:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


Ayat tersebut merupakan wahyu pertama kali di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana tersurat perintah untuk membaca. Untuk bisa membaca maka harus di lakukan dengan proses belajar terlebih dahulu. Dalam hal ini, bacaan yang di maksud adalah Al-Qur‟an, dialah yang pertama-tama harus di baca, maka harus ada upaya untuk bisa membacanya. Sebagaimana dalam lanjutan ayat pertama, yaitu “(membaca) dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan “.Berdasarkan pada ayat dan hadits tersebut maka sudah jelas bahwa kita di anjurkan untuk belajar membaca.

Dalam dunia proses belajar mengajar (PBM), metode jauh lebih penting dari materi. Demikian urgennya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran. Sebuah proses belajar mengajar bisa di katakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode menempati posisi kedua terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen-komponen pembelajaran : tujuan, metode, materi, media, dan evaluasi.

Keluarga juga menjadi sekolah bagi putra putri bangsa untuk belajar. Dari keluarga, anak-anak mempelajari sifat-sifat mulia, kkesetian, rahmah, kasih sayang, ghirah,dan sebagainya, dan demikian juga sifat-sifat sebaliknya, dalam kehidupan keluarga pula diperlukan sifat keberanian dan keuletan dalam menjaga ketabahan hidup. Keluarga juga merupakan unit terkecil yang menjadi pendukung dan pembangkit lahirnya generasi bangsa dan masyarakat.

Hal itu disadri oleh Ustadz Mustofa AY hinga mampu mendekatkan nilai-nilai religuisitas kepada putra dan putrinya, hingga mampu menampilkan tilawat al-qur’an dengan baik dan benar.

Suatu metode dikatakan baik dan cocok apabila bisa mengantar pada tujuan yang di maksud. Berbagai macam metode membaca Al-Qur‟an yang berkembang sejak beberapa abad yang lalu sampai sekarang ini, tetapi masih banyak keluhan masyarakat tentang sulitnya belajar membaca Al-Qur’an. Maka sebagai seorang pendidik tidak hanya memperhatikan materi saja tetapi juga harus memperhatikan metode yang digunakannya. Para ahli menganggap metodologi pengajaran sebagai ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi berfungsi membantu bidang-bidang lain dalam proses pengajaran. Oleh karena itu metode mengajar turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu system pengajaran. Pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pengajaran itu berlangsung.

Ada dua faktor yang menyebabkan mengapa masyarakat mengeluh sulitnya membaca Al-Qur‟an, faktor pertama, metode yang dipakai selama ini ternyata tidak efektif, kedua masyarakat agaknya fanatik dengan metode yang tidak efektif sehingga sulit menerima metode itu. Supaya dalam kegiatan belajar Al-Qur‟an dapat berjalan dengan lancar, banyak sekali solusi yang bisa di gunakan yaitu dengan metode-metode cepat baca Al-Qur‟an di antaranya: Metode Tajdied, Yanbu‟a, Iqro, Tilawati, Qiro‟ati, Jibril, Nahdliyah, Al Barqi, dan lain-lain.

Di Lembaga SD Muhammadiyah 10 Surabaya menggunakan Metode Tajdied, Metode Tajdied merupakan metode baru dalam pembelajaran Baca Al-Qur‟an yang lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses membaca secara cepat dan tepat, baik pada pengenalan terhadap muroatul hurufnya maupun pengenalan terhadap muroatul harokatya, sehingga akan di peroleh hasil pengajaran yang efektif dan sesuai dengan kondisi kemampuan para siswa.tidak hanya itu metode tajdied ini memberikan pelajaran bagaimana cara menyeimbnagkan antara otak kanan an otak kiri.

Mengingat metode dalam menggunakan metode ang praktis, efektif, dan efisien serta cepat memahami Al-Qur’an dimana metode ini mampu mengantarkan anak didik untuk membaca Al-Qur’an ini yaitu dengan metode tajdied yang berisi tuntunan membaca Al-Qur’an dengan cara-cara baru yang berbeda dengan cara-cara lama. Pengajaran dalam Metode Tajdied di lembaga SD Muhammadiyah 10 Surabaya ini di ikuti oleh para siswa dan siswi mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Para siswa dan siswi ini dalam mempelajari Al-Qur’an dengan metode Tajdied dalam waktu yang relative singkat yakni satu tahun yang kurang lebih dalam seminggu 5 kali pertemuan dengan cara membagi waktu antara jam belar Al-Qur’an dengan pelajaran umum, yaitu dipagi hari sebelum kegiatan belajr mengajar dimulai.

B.       Rumusan Masalah

1.      Bagaiman potensi anak didik dibidang baca Al-Qur’an di SD Muhammadiyah 10 Surabaya ?

2.      Bagaimana kemampuan baca Al-Qur’an di SD Muhammadiyah 10 dengan menggunakan metode tajdied ?

3.      Bagaimana pengembangan potensi anak didik dibidang baca Al-Qur’an dengan metode tajdied di SD Muhammadiyah 10 ?


C.      Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui peotensi anak didik dibidang baca Al-Qur’an di SD Muhammadiyah 10

2.      Untuk mengetahui  kemampuan baca Al-Quran dengan menggunakan metode tajdied di SD Muhammadiyah 10

3.      Untuk mengetahui perkembangan potensi anak didik dibidang baca Al- Qur’an dengan metode tajdied di SD Muhammadiyah 10

D.      Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang diinginkan penulis, dengan diadakannya penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Sekaligus memberikan sumbangsih pemikiran kepada SD Muhammadiyah 10 Surabaya khususnya dan bagi lembaga sekolah lainnya pada umumnya.

1.                Manfaat Teoritis

Penelitian ini, oleh penulis di harapkan dapat menjadi acuan dan pedoman dalam meningkatkan prestasi lebih lanjut. Selain itu, juga menambah wawasan khasanah keilmuan dalam pendidikan di Indonesia.

2.                Manfaat Praktis

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan manfaat dan kontribusi bagi semua pihak, antara lain :

Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu memotivasi dan meningkatkan prestasi siswa di SD Muhammadiyah 10  Surabaya dengan metode tajdied dalam mengembangan potensi anak didik dibidang baca Al-Qur’an.

Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam mengembangakan potensi anak didik dibidang baca Al-Qur’an dengan metode tajdied..

a.         Bagi sekolah, hasil penelitain ini menjadi referensi dalam mengembangakan potensi anak didik dibidang baca Al-Qur’an dengan metode tajdied sesuai dengan bakat siswa. Serta menjadi referensi sekolah lainnya dalam meningkatkan prestasi di bidang bakat.

b.         Bagi Peneliti, peneliti mampu menerapkan hasil penelitiannya demi meningkatkan dan mempertahankan prestasi siswa di bidang bakat.

E.       Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, sesuai dengan kapasitas dan spesifikasi masing-masing peneliti. Penelitian yang pertama dilakukan oleh M. Ardiansyah I. Sulaiman dalam hal membaca Al-Qur’an Pada penelitian ini, dihasilkan metode tajdid dalam mengembangkan potensi anak didik dibidang baca alqur’an di SD Muhammadiyah 6 Gadung. Implementasi Pengalaman Konsep dalam metode baca Al-Qur’an dengan menggunakan metode-metode lain. Studi Implementasi  dalam baca Al- Qur’an dngan menggunakan metode tajdied yang dilakukan dilembaga lembaga pendidikan yang lain.


Penelitian diatas, dilakukan oleh M. Ardiansyah I. Sulaiman sebgai objeknya adalah siswa kelas IB SD Muhammadiyah 6 gadung. Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini antara lain :

a)      Analisis nilai Pre test siswa kelas IB SD Muhammadiyah 6 Gadung.

Dari hasil pengamatan data siswa pada tabel nilai siswa tersebut, menunjukkan kemampuan siswa kelas IB dalam memahami Fashohah (muroatul huruf) dan Kelancaran (muroatul harokat), adapun nilai yang telah dianalisis oleh guru BTQ tajdied menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa dalam hal Fashohah (muroatul huruf) dan Kelancaran ( muroatul harokat) memiliki nilai yang relatif kurang lancar sebelum mereka menggunakan metode tajdied.

b). Kriteria nilai siswa dalam hal fashohah dan kelancaran

Dari kriteria nilai-nilai tersebut menunjukkan tentang kurangnya kemampuan siswa dalam hal Fashohah dan kelancaran.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Penelitian oleh Ari Winarto, yang berjudul Pembelajaran Al-Qur’an di SD Muhammadiyah Sukonandi Kodya Yogyakarta, tahun 2006. Tesis  tersebut membahas pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di SD Muhammadiyah Sukonandi I dengan hasil pembelajarannya serta faktor pendukung dalam pembelajaran dalam sekolah tersebut.

Penelitian yang ketiga Lilik Muhibah dalam tesis yang berjudul implementasi metode tajdied dalam baca Al Qur’an di lembaga pembinaan muaalaf muhtadin Al-Falah Surabaya.

Berdasarkan penelusuran peneliti terhadap penelitian terdahulu, belum ada yang meneliti tentang “Metode Tajdied dalam Mengembangkan Potensi Anak Didik dibidng Baca Al- Qur’an di SD Muhammadiyah 10 Surabaya” Terdapat beberapa hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, Kalau penelitian sebelumnya misalnya yang dilakuakn oleh Ardiansyah I. Sulaiman dalam hal membaca Al-Qur’an Pada penelitian ini, dihasilkan metode tajdid dalam mengembangkan potensi anak didik dibidang baca alqur’an di SD Muhammadiyah 6 Gadung, dalam peneletian sebelumnya  terdapat kesamaan dengan  penelitian saya ini, tetapi dalam perbedaannya adalah tempat yang tidak sama, peneliti terdahulu bertempat di  SD Muhammadiyah 6 Gadung, dan peneliti kali ini bertempat di SD Muhammadiyah 10 Surabaya.

F.       Definisi Operasional

Agar semua pihak mudah dalam memahami persoalan yang sedang penulis rumuskan serta apa tertera dalam judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu memberikan difinisi operasional sebagai berikut:

1.     Mengembangkan Potensi Anak Didik

Sebelum berbica mengenia potensi maka terleh dahuluu kita harus paham apa itu bakat anak, berbicara mengenai poteensi anak Howard Gardner yang menyatakan bahwa aktivitas seseorang yang dilakukan secara teratur dan dihargai oleh masyarakat sesuai dengan tingkat keahlianya.

2.     Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalamullah, risalah terakhir untuk umat mausia, diwahyukan pada Rosul terakhir, Muhammad, yang meruang dan mewaktu. Ia terpelihara di segi keaslihan bahasa tanpa perubahan, tambahan, maupun pengurangan.

3.     Metode Tajdied

             satu metode pendidikan baca Al-Qur‟an yang menggunakan metode yang praktis, efektif, dan efisien serta cepat memahami pembelajaran Al-Qur‟an di mana dapat menghantarkan anak didik mampu membaca Al-Qur‟an ini yaitu dengan Metode Tajdied yang berisi tuntunan belajar membaca Al-Qur‟an dengan cara-cara baru yang berbeda dengan cara-cara lama.

4.   SD Muhammadiyah 10: Salah satu satuan lembaga Pendidikan Dasar di bawah naungan majlis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Surabaya. Menurut catatan di majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya, jumlah SD Muhammadiyah (sampai data ini ditulis) ada 6  lembaga pendidikan tingkat SD, salah satunya SD Muhammadiyah 10  yang berlokasi di Jl. Sidoyoso 14, 16, dan 30 Kecamatan Simmokerto   Surabaya.

G.      Metode Penelitian

1.      Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif terdapat tiga model yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format grounded research. Dari tiga model tersebut, penulis memilih metode kualitatif dengan desain deskriftif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi.

 Meskipun demikian penulis juga melengkapi data-datanya secara kuantitatif. Hal ini penulis lakukan dengan pertimbangan bahwa kedua jenis data (data kualitatif dan data kuantitatif) ini sangat dibutuhkan untuk memperoleh bahan kajian yang lebih lengkap di lapangan. Dalam mengadakan penelitian, tidak bisa lepas dengan adanya unsur jenis data yang dikumpulkan sebagai bahan kajian.

2.      Populasi dan Sampel

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas 1-6 SD Muhammadiyah 10 Surabaya yang berjumlah 327 siswa.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karaktersitik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian terkecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Dalam menunjang penelitian ini, penulis mengambil sample dari siswa yang mampu membaca  Al-Qur’an dengan metode tajdied dengan baik dan benar. Dari jumlah siswa yang ada di SD Muhammadiyah 10 Surabaya sejumlah 327 siswa, maka diperoleh data populasi sebesar 10% dari jumlah siswa yakni 55 siswa.

3.      Teknik Pengumpulan Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan pengolahan. Adapun pengolahan yang dimaksud penulis sebagai berikut : 

a.      Observasi

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara partisipan dan non partisipan. Metode partisipan mengharuskan peneliti terlibat langsung dengan kegiatan anak-anak. Sedangkan metode non partisipan, peneliti hanya mengamati dari luar tidak perlu terlibat.

Adapun penulis disini menggunakan observasi partisipan karena peneliti adalah bagian dari pendidik di SD Muhammadiyah 10 Surabaya.


b.      Angket

Angket bisa di sebut juga kuisioner, yakni teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung sumber data. Dari pengertian disamping, peneliti dapat memperoleh dari data yang ada pada lembaga pendidikan yang dituju yakni SD Muhammadiyah 10 Surabaya dengan mengajukan angket kepada siswa yang telah meraih prestasi melalui bakat yang dimilikinya.

c.       Dokumen

Menurrut bahasa berasal dari kata document yang memiliki arti suatu yang tertulis atau tercetak dan segala benda yang mempunyai keterangan-keterangan dipilih untuk dikumpulkan, disusun, disediakan, atau untuk disebarkan. Disini, peneliti meminta data atau keterangan dari lembaga pendidikan untuk di uji kelayakan terkait sekolah berbakat.

d.      Interview

Dalam hal ini, peneliti mengadakan interview atau wawancara secara langsung dengan responden yang dituju dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (tatap muka) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkan data tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian.


4.        Teknik Analisis Data

Sebelum semua data yang diperlukan terkumpul, kemudian langkah penulis berikutnya adalah menggunakan analisis data, yaitu memperoleh gambaran atau kesimpulan yang jelas tentang permasalahan dari obyek yang diteliti.Metode analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan telah dilakukan guna membuktikan dan menguji kebenarannya. Data yang telah terkumpul disusun secara teratur dalam bentuk pengujian data, dan siap untuk dianalisis dalam arti ditafsirkan, dihubung-hubungkan, dibanding- bandingkan, dan sebagainya antara golongan data yang satu dengan data yang lainnya, sehingga mudah dibaca dan dipahami dengan menggunakan metode analisis teknik tertentu.

Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dimana peneliti ini adalah menggambarkan atau melukiskan secara nyata bagaimana setelah data-data terkumpul kemudian dianalisa, dicari jawaban yang sesuai dengan permasalahan di atas.

Penelitian diskriptif ialah penelitian non hipotesis sebagaimana pendapat Suharsini Arikunto yang mengemukakan bahwa penelitian deskriptif itu untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala, atau keadaan.

Analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan, menguraikan, dan menginterpresentasikan arti data-data yang terkumpul dengan memberi perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang observasi, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Menurut muhammad nizar bahwa tujuan deskriptif ini ialah untuk membuat deskriptif, lukisansecara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif ini akan digunakan teknik reflektif thinking yaitu dengan mengkombinasikan cara berfikir dedukatif dan indukatif, dengan cara ini maka analisanya bersumber dari hasil interview yang ada hubungannya dengan pokok bahasan di atas yaitu mengkombinasi antara befikir dedukatif dan induktif untuk kemudian  ditarik kesimpulan.
Baca Selengkapnya → METODE TAJDIED DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK DIDIK DI BIDANG BACA ALQUR’AN DI SD MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA

SEMARAK MUHARRAM 1440 HIJRIYAH SD MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA

Surabaya- Sebagai bentuk antusias dalam merayakan hari besar umat islam yaitu tahun baru 1440 H, SD Muhammadiyah 10 Surabaya mengadakan Semarak Pawai Muharram dengan mengusung tema mempererat Ukhuwah dan kebersamaan. Acara yang diselengarakan pada hari Jumat 14 September 2018 ini diikuti oleh berbagai elemen, mulai dari siswa, guru, dan para wali murid yang ikut serta memeriahkan.
Tak hanya sekadar melakukan pawai, acara yang diketuai oleh Ustad Wasyib Tirtanang ini juga disertai dengan kegiatan amal yaitu membagikan nasi bungkus bagi warga yang kurang mampu disekitar sekolah. Semarak Muharram tersebut diadakan bukan hanya sebagai bentuk memeriahkan tahun baru hijriah, melainkan juga digunakan sebagai ajang menjalin tali silaturahim antara siswa, guru, wali murid, dan juga warga sekitar. Sesuai dengan temanya, mempererat ukhuwah dan kebersamaan, SD Muhammadiyah 10 mampu membuktikan bahwasanya ruang lingkup sekolah bukan hanya dihuni oleh siswa dan guru, melainkan semua elemen termasuk wali murid juga termasuk faktor penting atas suksesnya suatu kegiatan.
Hal itu dibuktikan dengan semangat para pengurus IKHWAM dalam memeriahkan acara yaitu dengan mengadakan lomba dengan berbagai kategori, mulai dari kelas terkreatif hingga terheboh, bazar mulai dari makanan hingga pakaian, dan tak lupa juga berbagai hiburan yang ditampilkan oleh para siswa siswi mulai dari banjari, tari, dsb. Semua pihak berharap, acara yang diadakan setahun sekali ini mampu menjadi pendobrak semangat para peserta didik untuk selalu aktif dalam memeriahkan setiap kegiatan yang diadakan sekolah. Dengan adanya kegiatan seperti ini pula, sekolah dengan slogan schol Quran berharap nilai religiusitas dan humanitas yang diajarkan di sekolah mampu diaplikasikan dalam kehidupan nyata, seperti pada acara yang diselengarakan pada hari ini. (M.W.T)
Baca Selengkapnya → SEMARAK MUHARRAM 1440 HIJRIYAH SD MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA

MABIT CERIA ILMUPUN ADA

SD Muhammadiyah 10 Surabaya kembali menggalakkan kegiatan malam bina iman dan taqwa (MABIT). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari jumat 15 September 2018 ini bertepatan  diikuti oleh siswa siswi kelas lima SD Muhammadiyah 10 Surabaya. Mereka sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Selain bisa berkumpul dan bermalam disekolah, mereka juga mendapatkan ilmu dan wawasan dari berbagai materi yang disampaikan para guru.
Salah satu materi yang disampaikan dalam acara ini adalah materi mengenai mandi wajib. Para siswa sangat aktif dalam menyikapi materi yang disampaikan oleh Ustad Munhamir dan Ustadzah Nikmah selaku pemateri pada malam itu. Hal tersebut dibuktikan dengan antusias para murid yang bertanya salah satu contohnya siswa kelas lima yang bernama Rehan. Ia bertanya, “mengapa materi ini sangat perlu disampaikan?”. Lalu ustad Munhamir selaku pemateri menjawab, “bahwa mandi besar itu sangat penting, karena tujuaanya adalah untuk mensucikan.” Jawabnya sembari dibumbui dengan candaan. Selain materi mengenai mandi wajib, pada malam itu juga disampaikan materi mengenai pentingnya menjaga sholat wajib yang disampaikan oleh Ustadzah Halimah.
Semua pihak berharap, adanya acara seperti ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi anak-anak untuk menimba ilmu selain pendidikan yang mereka dapatkan di bangku formal sekolah. Seperti yang disampaikan oleh Ustad Ahmat Sulkan selaku kordinator acara, bahwa output yang diharapkan dari para siswa adalah terciptanya perubahan dan kemajuan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. (M.W.T)

Baca Selengkapnya → MABIT CERIA ILMUPUN ADA

Ada Apa di SD Muhammadiyah 10 Surabaya ?

     SD Muhammadiyah 10 senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik. “Belajar itu ibadah, Berprestasi itu indah” merupakan motto yang senantiasa digelorakan, sehingga Branding Smart School and More than Learning bisa menjadi kepribadian setiap warga sekolah. Mencetak generasi qur’ani yang cerdas dan berkarakter dan membina anak berakhlakul karimah merupakan tanggung jawab sebagai pendidik di Perguruan Muhammadiyah.
      Model pembelajaran di sekolah ini menggunakan perpaduan antara kurikulum nasional dan Muhammadiyah yang syarat muatan agama. Pembelajaran secara utuh, dengan menggali semua bakat dan kemampuan anak, merupakan keniscayaan. Sehingga attitude (Akhlakul Karimah), Psikomotor dan Kognitif dapat tereksplorasi secara maksimal. Kemampuan mengolah semua potensi inilah yang nantinya sangat berimplikasi dalam mencetak pribadi yang tabah nan tangguh dalam menghadapisegala tantangan masa depan.


    Alhamdulillah kami mempunyai sekolah yang terintegrasi dengan masjid, sehingga pembelajaran dan pembiasaan Ibadah Yaumiyah bisa kami lakukan dengan baik. Kami berusaha memberikan Service Plus melalui fasilitas dan sarana pembelajaran yang memadai, serta kegiatan belajar yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa bosan. (A. Munhamir)
Baca Selengkapnya → Ada Apa di SD Muhammadiyah 10 Surabaya ?

Rabu, 12 September 2018

VISI 

    Mencetak Generasi qur'ani yang cerdas, berkarakter, cinta lingkungan, dan berwawasan global.


MISI
  1. Menjadi pusat pergerakan dakwah dan pencerah bagi masyarakat, sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
  2. Membekali anak dengan keimanan sehingga mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadits.
  3. Membentuk budaya islami, yaitu jujur, tanggung jawab, tangguh, santun berucap / berperilaku dan mandiri untuk semua stakeholder sekolah.
  4.  membangun semangat kompetitif yang santun dan berintegritas kepada siswa dan guru untuk meraih prestasi.
  5. Mewujudkan layanan sekolah berbasis IT yang menjadi pusat penelitian dan pengembangan.
Baca Selengkapnya

FORM PPDB ONLINE SDM10 SBY T.A 2020 - 2021

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Demi mempermudah akses pendaftaran peserta didik baru SD Muhammadiyah 10 Surabaya. Kami persilahkan untuk mengisi formulir online pada link berikut:
https://drive.google.com/open?id=1UrxEaERYw78dxHPiE4izAbx56thc2SPGymImoEkn57c

Baca Selengkapnya → FORM PPDB ONLINE SDM10 SBY T.A 2020 - 2021