“ustadz,
ayah saya gak shalat. Bahkan saat saya ingatkan, saya malah dimarahin!” kata salah satu siswa dengan polosnya.
Itulah petikan
sebuah kalimat yang diucapkan oleh salah satu siswa kepada ustadznya yang saat
itu menerangkan wajibnya menegakkan shalat lima waktu.
Pembaca yang
budiman,
Peristiwa
tersebut dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi kita semua sebagai orangtua. Kita
sering mengharapkan anak kita menjadi shalih/shalihah. Namun, sering kita belum bisa memberi teladan
bagi anak-anak yang kita harapkan menjadi anak yang shalih/shalihah.
Dalam sebuah
hadits Rasulullah SAW. pernah bersabda:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ
وَيُنَصِّرَانِهِ.... الحديث (رواه أبو داود)
artinya : dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka
kedua orang tuannya-lah yang menjadikan ia yahudi atau nashrani. ......
Al-Hadits (Abu Dawud)
Pembaca yang
budiman,
Hadits tersebut
secara tersurat menjelaskan kepada kita, bahwa semua manusia itu pada dasarnya
diciptakan dalam keadaan beriman kepada Allah. Lalu kedua orangtuanyalah yang
dapat menjadikan sang anak tetap menjadi seorang yang beriman atau bahkan
menjadikan anak tersebut menjadi orang yahudi, nashrani, atau majusi.
Pembaca yang
budiman.
Hadits tersebut
dengan makna yang tersirat menunjukkan kepada kita, bahwa peran kita sebagai
orangtua sangatlah besar dan penting untuk membentuk pribadi anak-anak kita. Kita
mau membentuk anak kita menjadi pribadi yang taat atau bahkan menjadi pribadi
yang khianat kepada Rabb-nya.
Oleh karena
itu, Jika kita mengharapkan anak kita menjadi anak yang shalih/shalihah, maka
kita harus menjadi pribadi yang mencerminkan sikap orang shalih/shalihah. Sehingga
anak kita akan mendapatkan tauladan yang nyata dalam keluarganya. Begitupun sebaliknya.
Dan tentunya
jangan ada lagi peristiwa kita menyuruh anak kita menjadi shalih/shalihah
sementara kita menjadi khianat kepada Allah SWT. Jangan ada lagi peristiwa
seorang anak anak menutup auratnya, sementara orangtua senantiasa mengumbar
auratnya. Jangan ada lagi anak shalat lima waktu, sementara orangtua tidak
memiliki waktu untuk shalat. Jangan ada lagi anak rajin mengaji, sementara
orangtua rajin menyanyi.
Karena BUAH
JATUH TIDAK JAUH DARI POHONNYA!
Demikian, Marilah
kita semua bersama-sama menjadikan diri dan keluarga kita pribadi-pribadi yang
shalih dan shalihah. Dan semoga keluarga kita senantiasa berada dalam
lindungan-Nya dan senantiasa diberikan keistiqamahan dalam menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Semoga bermanfa’at.
(MSN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar